MENERUSKAN FIRMAN HIDUP SEJATI
Umat Allah yang membaca
Alkitab tidak hanya tinggal diam menikmati kemerdekaan dan hidup hakiki yang
bersumber dari firman Tuhan. Apa yang telah dialami dan dihayatu perlu
diteruskan kembali sebagai kesaksian tentang Kristus, Sang Hiduo yang sejati.
Pengalaman langsung tentu saja memberi bobot pada kesaksian yang diberikan
seseorang, seperti yang sering dikatakan orang ketika hendak menegaskan
kesaksian yang diberikan: “Saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri”:
1Isi surat ini mengenai Sabda yang memberi
hidup, yaitu Sabda yang sudah ada sejak awal mula. Kami sudah mendengarnya, dan
sudah melihatnya dengan mata kami sendiri. Kami sudah memandangnya, dan sudah
memegangnya dengan tangan kami. 2Ketika hidup ini dinyatakan, kami
melihatnya. Itulah sebabnya kami memberikan kesaksian mengenainya. Kami
memberitakan kepada kalian tentang hidup sejati dan kekal, yang ada bersama
Bapa, dan yang sudah dinyatakan kepada kami. 3Apa yang sudah kami lihat dan
dengar, itulah juga yang kami beritakan kepada kalian, supaya kalian bersama
kami ikut menghayati hidup bersatu dengan Bapa dan dengan Anak-Nya Yesus
Kristus. 4Kami menulis ini supaya hati kita sungguh-sungguh gembira.
5Inilah berita yang telah kami dengar dari
Anak-Nya dan yang kami sampaikan kepada kalian: Allah itu terang, dan dari
pada-Nya tidak ada kegelapan sama sekali. 6Kalau kita berkata bahwa
kita hidup bersatu dengan Dia, padahal kita hidup dalam kegelapan, maka kita
berdusta baik dengan kata-kata maupun dengan perbuatan. 7Tetapi
kalau kita hidup di dalam terang sebagaimana Allah ada di dalam terang, maka
kita hidup erat, rukun satu sama lain, dan darah Yesus, Anak-Nya, membersihkan
kita dari segala dosa.
8Kalau kita berkata bahwa kita tidak berdosa,
kita menipu diri sendiri; dan Allah tidak berada di dalam hati kita. 9Tetapi
kalau kita mengakui dosa-dosa kita kepada Allah, Ia akan menepati janji-Nya dan
melakukan apa yang adil. Ia akan mengampuni dosa-dosa kita dan membersihkan
kita dari segala perbuatan kita yang salah. 10Tetapi kalau kita
berkata bahwa kita tidak berdosa, kita beranggapan seakan-akan Allah pendusta
dan kita tidak menyimpan perkataan Allah di hati kita.
(1 Yohanes
1:1-10, BIMK)
Renungan:
1.
Apa
yang mendorong penulis menuliskan tentang Sabda yang memberi hidup? Perhatikan
kata-kata kerja yang digunakan.
2.
Apa
yang dikatakan penulis mengenai tujuan pemberitaannya tentang Sabda?
3.
Umat
Allah terpanggil tidak hanya untuk menerima kesaksian tentang Sabda Tuhan,
tetapi juga meneruskannya kepada orang lain. Renungkanlah apa yang dapat
dilakukan untuk meneruskan Sabda tersebut.
Source:
Alkitab dan Umat Allah,LBI,Jakarta 2003
No comments:
Post a Comment