SUKACITA
DALAM FIRMAN
Ku suka menuturkan cerita mulia:
Setiap kuulangi bertambah manisnya.
Ku suka menuturkan sabda-Nya yang besar
Dan yang belum percaya supaya
mendengar
“Kusuka
menuturkan cerita mulia,” demikian kita melagukan Kidung Jemaat 427. Lagu yang
bertutur tentang keindahan cerita-cerita tentang Dia yang memberi hidup. Dengan
bercerita, kisah-kisah kebijaksanaan akan semakin berlanjut dan melahirkan
cerita yang juga memberi hidup bagi orang lain.
5Musa menulis bahwa orang yang berbaik dengan Allah
berdasarkan hukum agama, orang itu akan hidup karena taat kepada hukum agama
itu. 6Tetapi mengenai cara orang berbaik dengan Allah berdasarkan
percaya kepada Allah, Alkitab mengatakan begini, “Tidak usahlah engkau berkata
di dalam hatimu, ‘Siapakah yang akan naik ke surga?’ (artinya membawa Kristus
turun). 7atau, ‘Siapakah yang akan turun ke dunia orang mati?’
(artinya mengangkat Kristus naik dari kematian).” 8Maksudnya adalah
begini, “Berita dari Allah itu dekat sekali padamu; pada mulutmu dan dalam hatimu.”
Itulah berita yang kami siarkan; berita bahwa orang harus percaya. 9Sebab
kalau Saudara mengaku dengan mulutmu bahwa “Yesus itu Tuhan”, dan Saudara
percaya dalam hatimu bahwa Allah sudah menghidupkan Yesus dari kematian, maka
Saudara akan selamat. 10Karena dengan hatinya orang percaya,
sehingga Allah menerima dia sebagai orang yang berbaik dengan Allah. Dan dengan
mulutnya orang mengaku, sehingga ia diselamatkan. 11Di dalam Alkitab
tertulis, “Orang yang percaya tidak akan dikecewakan.” 12Itu berlaku
terhadap semua orang, sebab tidak ada bedanya antara orang Yahudi dengan
orang-orang bangsa lain. Allah yang satu itu adalah Tuhan untuk semua orang. Ia
memberikan berkat yang berlimpah-limpah kepada semua orang yang meminta tolong
kepada-Nya. 13Dalam Alkitab tertulis, “Semua orang yang berseru
kepada Tuhan, akan selamat.”
14Tetapi bagaimanakah orang dapat berseru kepada Tuhan
kalau mereka belum percaya? Dan bagaimanakah mereka dapat percaya kepada Tuhan
kalau mereka belum mendengar tentang Dia? Juga, bagaimanakah mereka dapat
mendengar tentang tuhan, kalau tidak ada yang memberitakan? 15Dan
bagaimanakah orang dapat membawa berita itu kalau mereka tidak diutus? Di dalam
Alkitab tertulis begini, “Alangkah baiknya kedatangan orang-orang yang membawa
Kabar Baik dari Allah!” 16Tetapi tidak semua orang menerima Kabar
Baik itu. Sebab Yesaya berkata, “Tuhan, siapakah yang percaya pada berita
kami?” 17Itu sebabnya orang-orang menjadi percaya karena mereka
mendengar berita, dan berita didengar karena ada orang yang memberitakan
tentang Kristus.
(Roma 10:5-17, BIMK)
Renungan:
1.
Apa yang dikatakan nats di atas
mengenai “percaya”, “mengaku”, “mendengar” dan “memberitakan” Kabar Baik ?
2.
Menurut Anda, bagaimana sebaiknya
“mengaku Yesus sebagai Tuhan” dilakukan dalam situasi dan kondisi masyarakat
kita yang majemuk?
3.
Selain “memberitakan Kabar Baik”
secara lisan seperti disebutkan dalam nats di atas, hal-hal apa yang dapat kita
lakukan dengan tujuan yang sama?
Source:
Alkitab dan Umat Allah,LBI,Jakarta 2003