Latest News

Saturday 12 July 2014

MENERUSKAN FIRMAN HIDUP SEJATI



MENERUSKAN FIRMAN HIDUP SEJATI

Umat Allah yang membaca Alkitab tidak hanya tinggal diam menikmati kemerdekaan dan hidup hakiki yang bersumber dari firman Tuhan. Apa yang telah dialami dan dihayatu perlu diteruskan kembali sebagai kesaksian tentang Kristus, Sang Hiduo yang sejati. Pengalaman langsung tentu saja memberi bobot pada kesaksian yang diberikan seseorang, seperti yang sering dikatakan orang ketika hendak menegaskan kesaksian yang diberikan: “Saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri”:

            1Isi surat ini mengenai Sabda yang memberi hidup, yaitu Sabda yang sudah ada sejak awal mula. Kami sudah mendengarnya, dan sudah melihatnya dengan mata kami sendiri. Kami sudah memandangnya, dan sudah memegangnya dengan tangan kami. 2Ketika hidup ini dinyatakan, kami melihatnya. Itulah sebabnya kami memberikan kesaksian mengenainya. Kami memberitakan kepada kalian tentang hidup sejati dan kekal, yang ada bersama Bapa, dan yang sudah dinyatakan kepada kami. 3Apa yang sudah kami lihat dan dengar, itulah juga yang kami beritakan kepada kalian, supaya kalian bersama kami ikut menghayati hidup bersatu dengan Bapa dan dengan Anak-Nya Yesus Kristus. 4Kami menulis ini supaya hati kita sungguh-sungguh gembira.
            5Inilah berita yang telah kami dengar dari Anak-Nya dan yang kami sampaikan kepada kalian: Allah itu terang, dan dari pada-Nya tidak ada kegelapan sama sekali. 6Kalau kita berkata bahwa kita hidup bersatu dengan Dia, padahal kita hidup dalam kegelapan, maka kita berdusta baik dengan kata-kata maupun dengan perbuatan. 7Tetapi kalau kita hidup di dalam terang sebagaimana Allah ada di dalam terang, maka kita hidup erat, rukun satu sama lain, dan darah Yesus, Anak-Nya, membersihkan kita dari segala dosa.
            8Kalau kita berkata bahwa kita tidak berdosa, kita menipu diri sendiri; dan Allah tidak berada di dalam hati kita. 9Tetapi kalau kita mengakui dosa-dosa kita kepada Allah, Ia akan menepati janji-Nya dan melakukan apa yang adil. Ia akan mengampuni dosa-dosa kita dan membersihkan kita dari segala perbuatan kita yang salah. 10Tetapi kalau kita berkata bahwa kita tidak berdosa, kita beranggapan seakan-akan Allah pendusta dan kita tidak menyimpan perkataan Allah di hati kita.
(1 Yohanes 1:1-10, BIMK)

Renungan:
1.      Apa yang mendorong penulis menuliskan tentang Sabda yang memberi hidup? Perhatikan kata-kata kerja yang digunakan.
2.      Apa yang dikatakan penulis mengenai tujuan pemberitaannya tentang Sabda?
3.      Umat Allah terpanggil tidak hanya untuk menerima kesaksian tentang Sabda Tuhan, tetapi juga meneruskannya kepada orang lain. Renungkanlah apa yang dapat dilakukan untuk meneruskan Sabda tersebut.


Source:  Alkitab dan Umat Allah,LBI,Jakarta 2003


No comments:

Post a Comment