Latest News

Saturday 12 July 2014

FIRMAN YANG MENGHIBUR DAN MENGUATKAN



FIRMAN YANG MENGHIBUR DAN MENGUATKAN

“Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat diraih”, kata sebuah peribahasa kita. Hidup memang tak selalu berjalan sesuai dengan rencana. Bila krisis melanda, kita mudah panik, kehilangan pegangan dan harapan. Pada saat-saat yang terasa begitu berat, kita merindukan sapaan dan kata-kata yang menyejukan. Demikian pula pengalaman umat Israel yang hidup sebagai bangsa terjajah di negeri buangan. Ketika itu, Tuhan menyapa mereka dengan nada yang menyejukan dan menguatkan:

1 Beginilah kata Allahmu,
            “Hiburlah, hiburlah bangsa-Ku!
2 Tenangkanlah hati orang Yerusalem,
            Katakanlah bahwa perhambaannya sudah berakhir.
    Kesalahan mereka sudah Kuampuni,
            dosa-dosa mereka telah Kuhukum dua kali lipat.”
3 Ada suara yang berseru,
            “Siapkanlah jalan di padang gurun bagi TUHAN.
   Luruskanlah jalan raya di padang belantara bagi Allah kita!
4 Setiap lembah harus ditutup,
            gunung dan bukit diratakan.
   Tanah berbukit akan menjadi daratan,
            dan yang berlekak-lekuk dilicinkan.
5 Maka keagungan TUHAN akan dinyatakan;
            Seluruh umat manusia akan menyaksikannya.
            Sungguh, TUHAN sendiri telah menjanjikannya!”
6 Ada suara yang berkata, “Kabarkanlah!”
            Aku bertanya, “Apa yang harus kukabarkan?”
   “Kabarkanlah bahwa manusia seperti rumput, seperti bunga yang hanya sebentar   
     keindahannya”
7 Rumput menjadi kering dan bunga menjadi layu,
            apabila TUHAN menghembuskan angin yang panas.
Sungguh, bangsa itu seperti rumput.
8 Rumput menjadi kering dan bunga menjadi layu.
            tetapi sabda Allah kita bertahan selama-lamanya.”
9 Naiklah ke atas gunung yang tinggi,
            dan umumkanlah kabar baik kepada Sion!
   Katakanlah kepada kota-kota Yehuda
            bahwa Allah mereka akan datang!
10 Lihat, TUHAN Allah datang dengan kuasa
            untuk bertindak dengan perkasa.
     Ia diiringi orang-orang yang telah dibebaskan-Nya.
11 Seperti seorang gembala Ia memelihara kawanan-Nya;
            Ia sendiri mengumpulkan mereka.
     Anak-anak domba digendong-Nya,
            dengan lemah lembut Ia menuntun induk-induk-Nya.
(Yesaya 40:1-11, BIMK)



Renungan:
1.      Apa yang dikatakan Tuhan tentang masa lalu umat-Nya?
2.      Bagaimana situasi baru dalam pengalaman hidup mereka digambarkan dalam nats diatas?
3.      “Tuhan adalah Tuhan yang peka dengan berbagai situasi yang dihadapi umat-Nya”. Bagaimana pendapat atau pengalaman Anda mengenai pernyataan ini?


Source:  Alkitab dan Umat Allah,LBI,Jakarta 2003

No comments:

Post a Comment