FIRMAN YANG MENEGUR DAN MERESAHKAN
Kata-kata teguran memang terasa menyakitkan. Tapi,
teguran yang tepat pada waktunya lebih berharga daripada pujian yang berisi
jebakan. Firman Tuhan tidak jarang justru berisi teguran dan menimbulkan
keresahan. Bangsa Israel mengalami itu ketika mereka tak lagi peduli dengan
sesama dan tak lagi takut pada Tuhan.
1Pada
tahun keempat setelah Yoyakim anak Yosia menjadi raja Yehuda, TUHAN berkata
kepadaku, 2”Ambillah sebuah buku gulungan, dan tulislah di situ
semua yang telah Kukatakan kepadamu tentang Israel dan Yehuda, dan tentang
segala bangsa. Tulislah semua perkataan-Ku sejak Aku pertama kali berbicara
kepadamu pada masa pemerintahan Raja Yosia sampai hari ini. 3Barangkali
orang Yehuda akan berhenti berbuat jahat apabila mereka mendengar tentang semua
bencana yang akan Ku-timpakan ke atas mereka. Maka Aku akan mengampuni dosa dan kejahatan mereka.”
4Karena
itu aku memanggil Barukh anak Neria dan mendiktekan kepadanya semua yang
dikatakan TUHAN kepadaku. Maka Barukh menulis semuanya pada buku gulungan itu.
20Para
pejabat itu menaruh buku gulungan itu di kamar Elisama, sekretaris itu;
kemudian pergi kepada raja dan melaporkan semuanya. 21Lalu raja
menyuruh Yehudi pergi untuk mengambil buku gulungan itu. Setelah mengambilnya
dari kamar Elisama, Yehudi membacakannya kepada semua pejabat yang sedang
berdiri di sekelilingnya. 22Waktu itu bulan sembilan, dan raja
sedang duduk di depan perapian di istana musim dinginnya. 23Begitu
Yehudi selesei membaca tiga atau empat lajur, raja memotong bagian itu dengan
sebilah pisau kecil dan melemparkannya ke dalam api. Demikianlah dilakukannya
terus sampai seluruh buku gulungan itu terbakar habis.
24-25Sekalipun
Elnatan, Delaya, dan Gemarya memohon dengan sangat supaya raja jangan membakar
gulungan itu, namun ia tidak mau mendengar mereka. Baik raja maupun para
pejabat yang mendengar isi buku itu tidak menjadi takut atau menunjukkan
penyesalan. 26Raja malah memerintahkan putranya, yaitu Yerahmeel,
bersama dengan Seraya anak Azriel dan Selemya anak Abdeel, supaya menangkap aku
dan Barukh sekretarisku. Tetapi TUHAN menyembunyikan kami.
27Setelah
Raja Yoyakim membakar buku gulungan yang kudiktekan kepada Barukh itu, TUHAN
menyuruh aku 28mengambil buku gulungan yang lain, dan menulis semua
yang telah tertulis pada buku gulungan yang pertama itu. 29TUHAN
menyuruh aku mengatakan begini kepada raja, “Engkau sudah membakar buku
gulungan itu, dan engkau bertanya kepada Yeremia mengapa ia menulis bahwa raja
Babel akan datang dan menghancurkan negeri ini serta membunuh penduduknya
bersama binatang-binatangnya. 30Sebab itu, Aku, TUHAN, berkata
kepadamu, hai Raja Yoyakim, bahwa tidak seorang pun dari keturunanmu akan
memerintah sebagai raja keturunan Daud. Mayatmu akan dilempar ke luar, tertimpa
panas di waktu siang, dan embun dingin di waktu malam. 31Engkau,
keturunanmu, dan para pejabatmu akan Kuhukum karena dosa-dosa yang kamu
lakukan. Aku akan mendatangkan ke atas kamu semua bencana yang telah Kuancamkan
kepadamu, karena baik engkau maupun penduduk Yerusalem dan Yehuda tidak
memperhatikan ancaman-ancamanKu.”
32Maka
aku mengambil buku gulungan yang baru, dan memberikannya kepada Barukh
sekretarisku. Lalu ia menuliskan yang kudiktekan kepadanya, yaitu isi buku
gulungan yang pertama ditambah beberapa pesan lain semacam itu.
(Yeremia 36:1-,
20-32, BIMK)
Renungan:
1.
Berdasarkan
nats diatas, menurut Anda apa yang menyebabkan raja memotong dan membakar
gulungan yang berisi firman Tuhan?
2.
Bagaimana
tanggapan Tuhan dan sikap Yeremia menghadapi tindakan raja seperti disebut di
atas?
Pesan seperti apa yang perlu diperdengarkan oleh
umat Tuhan dalam situasi kita sekarang
Source:
Alkitab dan Umat Allah,LBI,Jakarta 2003
No comments:
Post a Comment